Rabu, 18 September 2019

Teknologi pendidikan dan pembelajaran di era revolusi 4.0

Assalamu'alaikum wr.wb

pada kesempat kali ini, saya ingin memaparkan mengenai teknologi pendidikan dan pengetahuan di era revolusi industri 4.0 sebagai tugas yang di ampu oleh ibu Hanna lestari M.pd. dosen mata kuliah media dan teknologi pendidikan.

Mengenai industri 4.0, apakah kalian sudah tau yang di maksud dengan era revolusi industri 4.0 ?
 
Revolusi Industri 4.0 (4IR) adalah konsep yang banyak dibicarakan yang menggambarkan bagaimana “membentuk masa depan pendidikan, jender dan kerja”(World Economic Forum, 2017a) dan 
bagaimana “mempercepat rekrutmen tenaga kerja” (World Economic Forum, 2017b). 4IR sebagai frasa berakar pada analisis awal evolusi teknologi di mana konsep awal Revolusi Industri 1.0 muncul oleh perumusan hokum gerak Newton, karena sejak saat itu dan seterusnya konsep gerak dipahami dan dikualifikasi lebih baik sehingga memungkinkan untuk merancang mesin mekanik untuk melakukan pekerjaan rutin yang pada awalnya dilakukan oleh manusia. Revolusi Industri 2.0 dikatalisis oleh Faraday 
dan Maxwell yang menyatukan kekuatan magnetik dan listrik menyebabkan pembangkitan listrik dan motor listrik berperan dalam jalur perakitan yang telah mendominasi banyak industri. Revolusi Industri 3.0 dikatalisis oleh penemuan transistor yang mengantar era elektronik seperti komputer dan internet. 4IR akan merevolusi industri begitu besar sehingga sebagian besar pekerjaan yang ada saat ini tidak akan ada dalam 50 tahun kedepan (Marwala et al., 2006). Atau secara singkat nya revolusi industri 4.0 adalah perkembangan yang sangat cepat di mana kehidupan manusia selalu berhubungan dengan teknologi dan informasi. Dengan adanya era ini juga ada dampak positif juga negatif yang sangat berpengaruh  yaitu mempermudah manusia dalam menjalankan hidupnya akan tetapi juga secara tidak langsung sumber daya manusia akan banyak tergantikan dengan mesin dan teknologi. 
Maka dari itu mutu pendidikan pun harus lebih di tingkatkan seiring berjalan nya era globalisasi sehingga kualitas SDM pun lebih meningkat dan bisa bersaing di era ini. Untuk melahirkan SDM yang bermutu pun di tentukan dengan kualitas dari dosen, guru, maupun tenaga pendidik lain nya yang mampu menguasai serta beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global. 
Untuk menjadikan pendidikan di indonesia ini bermutu dan mampu bersaing juga tidak lepas dari prosesnya pembelajaran. Pembelajaran merupakan pendekatan umum yang melihat belajar sebagai sebuah proses mental aktif dalam memeroleh, mengingat, dan menggunakan pengetahuan (Woolfolk, 2009). Dalam proses pembelajaran tentunya di butuhkan model pembelajaran yang mampu menjadikan siswa mampu berpikir kritis sebagai benteng dalam menghadapi abad 21 ini. 

Adapun beberapa model pembelajaran yang sesuai dengan era revolusi 4.0 sebagai berikut.

1. Blended learning 
Blended Learning atau menggabungkan metode pembelajaran merupakan metode yang mampu meningkatkan Critical Thinking Skill siswa. dengan menggabungkan dua metode yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran seperti Blogging dan case-based learning akan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 
Dengan demikian, dapat disimpulkan dengan metode yang tepat seperti blanded learning akan mampu meningkatkan critical thinking skill pada siswa. hal ini dikarenakan metode yang melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya dan lebih kekinian akan lebih menarik dibandingkan metode yang selama ini ada. Blended learning yang menggabungkan Blogging dan case-based learning merupakan kombinasi antara metode yang melibatkan siswa dengan metode kekinian yang mana siswa akan lebih tertarik dan semangat untuk belajar

2. HoTs sebagai Bekal Menghadapi Revolusi Industri 4.0 
Era modern atau yang lebih akrab kita ketahui sebagai Abad XXI mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik pada bidang teknologi, ilmu pengetahuan, psikologi, dan transformasi nilai-nilai budaya.

Pendidikan era modern tidak cukup hanya menekankan capaian ilmu sebagai produk, namun juga harus memberikan penekanan pada berbagai dimensi kecakapan hidup seperti dijelaskan sebelumnya melalui penerapan/pemanfaatan teknologi. Lalu apakah Higher order Thinking skills (HoTs) dan bagaimana peran HoTs sebagai bekal menghadapi tuntutan 4IR? Tim Partnership for 21st Century Skills merumuskan 4 (empat) keterampilan esensial abad XXI, yaitu: berpikir kritis dan menyelesaikan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi secara efektif (effective communication), bekerjasama (collaboration), serta berkreasi dan berinovasi (creativity and innovation). Empat keterampilan abad XXI di atas didasari oleh keterampilan berpikir tingkat tinggi (HoTs) yang sejak tahun 2003-an disinyalir oleh Zohar & Dori sebagai tujuan pendidikan yang sangat penting dan harus dijadikan fokus arah perkembangan pendidikan.

Terima kasih semoga bermanfaat ..mohon maaf apabila ada kata atau kalimat yang salah..

Wassalamu'alaikum wr.wb

10 komentar: